Senin, 03 Desember 2012

Pengalaman memelihara Burung Muray Bahan MH Bag. I

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.

Dalam Catatan ini saya akan mengulas pengalaman saya memulai pelihara burung Muray bahan MH.

Masih ingat dalam ingatan saya pertama kali saya memiliki burung Muray dari Kalimatan atau yang dikenal Muray Borneo pada tahun 2011.

Burung itu saya dapat dengan membeli dari teman saya di daerah Jakarta Timur, tapi kini burung itu tinggal kenangan karna setelah 8 bulan saya pelihara burung Muray saya mati.

Setelah sekian lama kurang lebih tepatnya bulan November 2012 saya mulai kembali memelihara burung Muray Lampung Bahan yang saya dapat dengan membeli di Pasar burung Pramuka.

Burung itu pun nggak bertahan lama, setelah berada + 2 minggu dirumah burung muray lampung bahan saya mati lagi.

Awalnya saya sedih akan tetapi tidak membuat saya patah semangat setelah mempelajari cara memelihara burung Muray bahan MH lewat internet, saya coba membeli kembali burung Muray bahan tanpa ekor di Pasar Burung Jatinegara pada tanggal 30 November 2012. 

Alasan saya mengapa membeli burung Muray bahan tanpa ekor selain harganya yang murah, sekaligus sebagai pembelajaran saya untuk dapat memelihara burung Muray bahan dari nooooooooollllllllllllllllllll.

Saya tahu bahwa memelihara burung muray bahan MH sangat susah dan butuh kesabaran yang tinggi. Karna burung muray bahan MH selain Giras/tidak jinak dan dikenal gampang mudah stress.

Dalam forum ini saya akan membagi pengalaman saya dari awalan saya membeli burung tersebut hingga akhir hidup burung muray bahan MH yang saya ceritakan perbagian

Hari pertama burung Muray bahan saya berada dirumah yang saya lakukan hanya memandangi burung itu sambil memberikan makanan kroto dan jangkrik.

Komposisi pemberian makanan yaitu 1 (satu) sendok teh untuk pakan kroto dan 10 (sepuluh)  ekor jangkrik yang saya letakan di cepuk pakannya

Dalam proses penggatangannya burung muray bahan saya setiap pagi hingga malam saya letakan di teras rumah saya, baru pada malam hingga pagi harinya saya masukan ke dalam rumah (karna saya jujur takutnya Lengbet alias meleng sedikit di embat orang heheheheheheheee.

Dalam proses mandiannya sengaja burung muray bahan tersebut tidak saya mandikan, saya hanya membersihkan alas kandang burung tersebut setelah saya pulang kerja sebelum saya masukan kedalam rumah.  

Hal itu terus saya ulang-ulangi hingga hari kedua burung muray bahan itu berada di rumah saya, ketika menginjak malam hari ketiga, saya melihat burung Muray bahan saya mengalami gejala stres.

Akhirnya saya coba mengobati dengan memberikan vitamin yang sudah saya campur dengan air matang dan kemudian cairan tersebut saya suntikan ke tubuh jangkrik lalu saya taruh kedalam cepuk pakanan.

Walaupun ada gejala stres pada burung muray bahan yang saya pelihara tetapi burung itu masih lahap untuk memakan jangkrik tersebut.

Saya berharap semoga burung muray bahan saya tidak mengikuti jejak pendahulunya yang lebih dahulu mati.

Mungkin ini aja dulu pengalaman saya nanti akan saya lanjutkan di lain waktu.

Wasalamu'alaikum Wr.Wb.

1 komentar:

  1. Halo admin, saya sangat senang anda membagikan cerita pengalaman anda dalam hal memelihara burung, anda juga bisa mengecek Tips dan trik burung di blog kami yakni gemarburung.com

    BalasHapus